Liputan98, JAKARTA – Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel kembali menegaskan bahwa hingga kini belum ada pengumuman resmi dari Kerajaan Arab Saudi terkait kebijakan ibadah haji tahun 2021. Dia mengatakan bahwa semua negara tengah menunggu keputusan Arab Saudi.
“Saya tegaskan bahwa sampai hari ini, detik ini belum ada pengumuman resmi dari Kerajaan Saudi terkait pelaksanaan haji tahun 2021 ini,” katanya, Jumat (4/6/2021).
Penegasan ini juga sebagai bantahan atas berita hoaks yang beredar di Tanah Air bahwa pemerintah Indonesia membatalan haji karena tidak mendapatkan kuota. Dia menegaskan bahwa pembatalan tersebut bukan karena masalah kuota.
“Soal berita yang hoax di tanah air bahwa Indonesia tidak mendapatkan kuota. Bagaimana mendapatkan kuota wong pengumuman haji belum ada. Jadi pengumuman haji belum ada. Setelah itu (pengumuman) sebenarnya kan baru ada kuota,” ujarnya.
Bahkan Agus mengatakan bahwa banyak negara-negara lain yang merupakan teman dekat Arab Saudi dilarang masuk ke wilayahnya mulai dari Mesir, Turki, Pakistan, hingga Libanon. “Saya sampaikan biar ini tidak menjadi fitnah sosial atau fitnah berkepanjangan,” ujarnya.
Dia berharap agar berita hoaks terkait pelaksanaan ibadah haji 2021 yang telah dibatalkan dapat segera dihentikan.
“Jadi saya berharap berita-berita hoax yang ada di tanah air secepatnya dihentikan, yang merupakan fitnah pada negara,” tutupnya.(Oke)
NKRINOW- Rematik merupakan penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan dan pembengkakan. Hingga kini rasa kaku pada…
NKRINOW- Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas menegaskan agar pelaku praktik terorisme ditindak sesuai…
NKRINOW- Penyidik Bareskrim Polri menyatakan telah memeriksa puluhan saksi terkait kasus dugaan hoaks dan fitnah…
NKRINOW- Presiden Joko Widodo menggelar rapat terbatas (ratas) bersama sejumlah jajarannya untuk membahas kualitas udara…
NKRINOW- Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) membeberkan, modus politik uang pada Pemilu dan Pilkada yaitu…
NKRINOW- Kementerian Luar Negeri RI memulangkan 17 warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban tindak…