Politik

Berani, OTK Tampar Presiden Macron di Tempat Umum

Liputan98, PARIS – Presiden Prancis Emmanuel Macron ditampar oleh seorang pria tak dikenal yang berada di antara kerumunan, Selasa (8/6). Insiden ini terjadi ketika Macron sedang berjalan-jalan di wilayah Prancis tenggara.

Dalam sebuah video yang beredar, pasukan pengawal keamanan membawa Macron pergi dari kerumunan. Pasukan pengawal keamanan Macron juga langsung menjatuhkan pria itu ke tanah.

BFM TV dan radio RMC melaporkan bahwa dua orang telah ditangkap. Perdana Menteri Jean Castex mengatakan, serangan itu merupakan penghinaan terhadap demokrasi.

Kronologi

Macron sedang melakukan kunjungan ke wilayah Drome di Prancis tenggara. Dalam kesempatan tersebut, ia bertemu dengan pemilik restoran dan siswa untuk berbicara tentang kembalinya kehidupan yang normal setelah pandemi Covid-19.

Macron terlihat berjalan menuju kerumunan simpatisan yang berdiri di belakang pagar penghalang. Ia mengulurkan tangannya untuk menyapa seorang pria yang mengenakan kaus berwarna hijau, kacamata, dan masker.

Pria itu terdengar berteriak “Ganyang Macronia” (“A Bas La Macronie”) dan kemudian menampar wajah Macron. Pria itu juga terdengar meneriakkan “Montjoie Saint Denis”, seruan perang tentara Prancis ketika negara itu masih berbentuk monarki.

Dua petugas keamanan Macron langsung menangani pria berkaus hijau tersebut. Sementara, pengawal keamanan yang lain membawa Macron pergi. Macron tetap berada di sekitar kerumunan untuk sesaat dan memberi isyarat kepada seseorang di sisi lain penghalang sebelum pengawal keamanan memindahkannya. Identitas dan motif pelaku yang menampar Macron masih belum diketahui.

Istana Elysee mengatakan, telah ada upaya untuk menyerang Macron, tetapi menolak berkomentar lebih lanjut. Sebelumnya pada 2016, Macron yang saat itu menjabat sebagai menteri ekonomi, dilempari telur oleh anggota serikat buruh sayap kiri.

Insiden pelemparan telur dilakukan selama pemogokan yang menentang reformasi perburuhan. Macron menggambarkan insiden itu sebagai sesuatu yang telah dia prediksi.

Dua tahun kemudian, pengunjuk rasa “rompi kuning” antipemerintah mencemooh Macron dalam sebuah insiden. Menurut sekutu pemerintah, insiden itu membuat presiden terguncang.(Rep)

admin

Recent Posts

Ahli: Makan Pizza Dapat Ringankan Gejala Rematik

NKRINOW- Rematik merupakan penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan dan pembengkakan. Hingga kini rasa kaku pada…

1 year ago

Menag Yaqut Minta Pelaku Terorisme Ditindak Sesuai Hukum

NKRINOW- Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas menegaskan agar pelaku praktik terorisme ditindak sesuai…

1 year ago

Bareskrim Tarik 22 Laporan Terkait Rocky Gerung

NKRINOW- Penyidik Bareskrim Polri menyatakan telah memeriksa puluhan saksi terkait kasus dugaan hoaks dan fitnah…

1 year ago

Bahas Kualitas Udara Jabodetabek, Presiden Instruksikan Penanganan Jangka Pendek hingga Panjang

NKRINOW- Presiden Joko Widodo menggelar rapat terbatas (ratas) bersama sejumlah jajarannya untuk membahas kualitas udara…

1 year ago

Bawaslu: Voucher Belanja atau Uang Digital Jadi Modus Politik Uang di Pemilu 2023

NKRINOW- Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) membeberkan, modus politik uang pada Pemilu dan Pilkada yaitu…

1 year ago

Kemlu Pulangkan 17 WNI Korban TPPO di Myanmar

NKRINOW- Kementerian Luar Negeri RI memulangkan 17 warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban tindak…

1 year ago