Setyawan merinci, Provinsi Sumatera utara sekitar 51,2 H rusak, sementara Riau yabg paling parah sekitar 153,1, sedangkan Kepri 37,364 H, Bangka Belitung 80,696, Kalbar 16,423,Kaltim 17,879, Kaltara 18,817, Papua 58,539 H, Papua Barat 31,977,
“Apabila ditotal ada 465 ,871 hektar hutan mangrove Indonesia yang rusak diakibatkan penebangan liar, pembalakan, alih fungsi pertanian dan perternakan masyarakat dan lainnya. Dengan dibentuknya BRGM, diharapkan rehabikitasi sesuai program pemulihan ekonomi maayarakat,” terangnya.(Jan)