Namun, Didi memastikan adanya data capaian 73 persen yang diumumkan oleh Pemko Batam, merupakan data asli yang didapat dari pelaksanaan vaksinasi baik yang dilakukan di seluruh Puskesmas, pihak ketiga, TNI dan Polri.
“Karena selisih yang kemarin sudah tidak bisa ditarik kembali. Akhirnya data vaksinasi masal pihak ketiga dilapor dulu ke RSKI. Kalau sudah kesana pasti ada tembusan data ke kita. Itulah akibat diam-diam mau buat vaksinasi masal di Batam, akhirnya data berantakan,” tegasnya.
Sementara itu, saat ini Didi memastikan bahwa saat ini pelaksanaan vaksinasi oleh Pemko Batam masih tetap berlangsung di Puskesmas, dengan target 300 orang dalam sehari.
Walau demikian, mengenai target ini, Didi mengingatkan bahwa pelaksanaan vaksinasi tahap pertama dan tahap kedua, akan tetap bisa berlangsung melihat ketersediaan vaksin yang ada dari Pemerintah Provinsi Kepri.
“Intinya selain pihak ketiga, ke Puskesmas masih bisa vaksin. Selama stok kita aman. Kalau stok saat ini saya juga lupa sudah berapa, karena saya baru sembuh Covid, jadi belum melihat data stok saat ini,” tuturnya.(ndo)