Pendidikan

Vaksinasi di Batam Capai 73 Persen, Tapi Ada Selisih Jumlah

Liputan98, BATAM – Wali Kota Batam, Muhammad Rudi memberikan penghargaan terhadap Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Batam, Kepulauan Riau atas pencapaian 73 persen vaksinasi bagi usia 18 tahun ke atas, yang bertempat di Radisson Hotel, Selasa (17/8/2021) kemarin.

Walau demikian, pencapaian target vaksinasi ini, juga mendapat keluhan dari beberapa elemen masyarakat Kota Batam, dikarenakan pelaksanaan vaksinasi yang selalu terlaksana dengan sistem terpadu.

Pelaksanaan vaksinasi bagi masyarakat Kota Batam, selain berlangsung pada Puskesmas di tiap Kecamatan, pelaksanaan vaksinasi masal juga kerap dilakukan oleh pihak ketiga.

Seperti pelaksanaan vaksinasi yang dilakukan oleh Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Batam, yang berlokasi di Puas Hati, Batam Center, dan juga pelaksanaan vaksinasi yang diadakan oleh beberapa organisasi lain.

“Masalahnya itu bukan siapa pelaksana, tapi mengenai lokasi mas. Saya tinggal di Batuaji, cari vaksin ke Puskesmas tidak ada. Datang ke lokasi vaksinasi masal, selalu sudah ramai dan saya tidak dapat antrian,” ujar Berlian, Rabu (18/8/2021).

Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Kesehatan Batam, Didi Kusmarjadi yang berhasil dihubungi melalui sambungan telepon, menjelaskan bahwa pelaksanaan vaksinasi yang dikeluhkan oleh masyarakat Kota Batam, merupakan kegiatan vaksinasi masal yang diadakan oleh pihak ketiga.

Walau demikian, pelaksanaan vaksinasi yang dimaksud, sebelumnya juga sempat mendapat keluhan dari Pemko Batam, dikarenakan mengenai pengadaan kuota vaksin yang diberikan langsung oleh Provinsi Kepri.

“Kita sebenarnya mendukung apabila ada pelaksanaan vaksinasi yang dilakukan oleh pihak ketiga. Tapi yang kami keluhkan adalah prosedur penyediaan kuota vaksin oleh Provinsi, dalam hal ini Dinas Kesehatan Provinsi,” ungkap Didi, dikutip suarabatam.com, Kamis (19/8/21).

Mengenai keluhan tersebut, Didi menuturkan bahwa prosedur “Tembak Langsung” yang dilakukan oleh pihak ketiga, kepada Dinas Kesehatan Provinsi Kepri.

Hal ini tentunya berdampak terhadap permintaan kuota vaksin, yang selalu diminta oleh Pemerintah Kota (Pemko) Batam.

“Itu yang membuat seakan-akan, kalau kita meminta tambahan vaksin agak susah turun. Tapi tidak untuk pihak ketiga,” lanjutnya.

Selain itu, pelaksanaan vaksinasi oleh pihak ketiga ini, juga mengalami masalah mengenai data penerima vaksin, yang dilaporkan langsung oleh pihak penyelenggara kepada Provinsi Kepri, tanpa diketahui oleh Dinkes Batam.

Hal ini sempat menjadi polemik, dikarenakan sebelumnya ada selisih data hingga dua ribu orang, antara data yang dimiliki Pemko Batam dan Provinsi Kepri, saat memberikan laporan capaian vaksinasi ke Pemerintah Pusat.

“Ada selisih dua ribu orang data di Dinkes Batam dan Dinkes Kepri. Akhirnya oleh Wali Kota diminta pendataannya dikembalikan ke Batam. Sementara yang di Pusat bilang data itu tidak bisa ditarik kembali,” tegasnya.

Namun, Didi memastikan adanya data capaian 73 persen yang diumumkan oleh Pemko Batam, merupakan data asli yang didapat dari pelaksanaan vaksinasi baik yang dilakukan di seluruh Puskesmas, pihak ketiga, TNI dan Polri.

“Karena selisih yang kemarin sudah tidak bisa ditarik kembali. Akhirnya data vaksinasi masal pihak ketiga dilapor dulu ke RSKI. Kalau sudah kesana pasti ada tembusan data ke kita. Itulah akibat diam-diam mau buat vaksinasi masal di Batam, akhirnya data berantakan,” tegasnya.

Sementara itu, saat ini Didi memastikan bahwa saat ini pelaksanaan vaksinasi oleh Pemko Batam masih tetap berlangsung di Puskesmas, dengan target 300 orang dalam sehari.

Walau demikian, mengenai target ini, Didi mengingatkan bahwa pelaksanaan vaksinasi tahap pertama dan tahap kedua, akan tetap bisa berlangsung melihat ketersediaan vaksin yang ada dari Pemerintah Provinsi Kepri.

“Intinya selain pihak ketiga, ke Puskesmas masih bisa vaksin. Selama stok kita aman. Kalau stok saat ini saya juga lupa sudah berapa, karena saya baru sembuh Covid, jadi belum melihat data stok saat ini,” tuturnya.(ndo)

Page: 1 2 3

admin

Recent Posts

Ahli: Makan Pizza Dapat Ringankan Gejala Rematik

NKRINOW- Rematik merupakan penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan dan pembengkakan. Hingga kini rasa kaku pada…

1 year ago

Menag Yaqut Minta Pelaku Terorisme Ditindak Sesuai Hukum

NKRINOW- Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas menegaskan agar pelaku praktik terorisme ditindak sesuai…

1 year ago

Bareskrim Tarik 22 Laporan Terkait Rocky Gerung

NKRINOW- Penyidik Bareskrim Polri menyatakan telah memeriksa puluhan saksi terkait kasus dugaan hoaks dan fitnah…

1 year ago

Bahas Kualitas Udara Jabodetabek, Presiden Instruksikan Penanganan Jangka Pendek hingga Panjang

NKRINOW- Presiden Joko Widodo menggelar rapat terbatas (ratas) bersama sejumlah jajarannya untuk membahas kualitas udara…

1 year ago

Bawaslu: Voucher Belanja atau Uang Digital Jadi Modus Politik Uang di Pemilu 2023

NKRINOW- Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) membeberkan, modus politik uang pada Pemilu dan Pilkada yaitu…

1 year ago

Kemlu Pulangkan 17 WNI Korban TPPO di Myanmar

NKRINOW- Kementerian Luar Negeri RI memulangkan 17 warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban tindak…

1 year ago