Para nelayan, lanjut Henry, sangat membutuhkan perhatian dari pemerintah Indonesia untuk menanggapi keberadaan kapal militer asing di perairan yang masuk teritorial Indonesia. Upaya pemerintah untuk dapat menanggapi keluhan masyarakat nelayan dinilai masih jauh dari ekspetasi.
“Karena dengan hilir-mudiknya kapal perang ini, nelayan sangat tidak tenang dalam mencari nafkah dan untuk menutupi biaya oprasional saat melaut. Produktifitas nelayan lokal juga sangat terganggu, belum lagi kapal ikan asing juga selalu melakukan provokasi saat masuk perairan Natuna Utara,” tuturnya.(Ton)