Daerah

Bizhare Luncurkan Aplikasi Mobile Perdana dengan Sistem, Fitur, dan Berbagai Penawaran Bisnis Unggulan

Liputan98, JAKARTA – Pioneer Platform Securities Crowdfunding, Bizhare, telah resmi merilis aplikasi mobile perdananya pada kampanye #SemakinMudah. Perilisan aplikasi ini menjadi momen yang telah dinantikan oleh pengguna Bizhare sejak lama.

Sebagai market leader di industri Securities Crowdfunding, Bizhare terus berinovasi memberikan kemudahan dan optimalisasi fitur terlengkap, serta siap membuat proses pendanaan bisnis UKM bagi pelaku bisnis semakin mudah dan efisien. Perilisan aplikasi ini juga seiring dengan perluasan izin Bizhare.id menjadi Securities Crowdfunding, sehingga seluruh masyarakat Indonesia kedepannya dapat memanfaatkan berbagai produk layanan Securities Crowdfunding berupa Obligasi dan juga Sukuk, melalui aplikasi Bizhare.

Heinrich Vincent selaku CEO Bizhare menjelaskan, peningkatan minat investasi masyarakat khususnya mereka yang berada di usia produktif, dimana sekitar 80% mengakses melalui mobile, menjadi alasan utama Bizhare merilis aplikasi. “Pada tahun 2021 pertumbuhan investor Bizhare sebanyak 346 persen untuk investor aktif dan pertumbuhan untuk investor terdaftar mengalami peningkatan sebesar 166 persen” jelas Vincent.

Ia juga menambahkan perilisan aplikasi ini sebagai wujud Bizhare mempermudah kalangan milenial untuk dapat memulai langkah hidup bebas finansial melalui investasi dan turut berkontribusi terhadap perkembangan bisnis UKM yang menjadi penopang perekonomian Indonesia lebih awal.

“Dengan misi tersebut, kami dengan bangga menghadirkan berbagai bisnis terkemuka, salah satunya RAMU yang merupakan bisnis besutan salah satu musisi muda berbakat yakni Rizky Febian, yang siap terjun ke dunia bisnis mulai dari 50 ribu rupiah saja” tutur Vincent. Selain itu, Ia juga menjelaskan bahwa masyarakat juga #SemakinMudah memilih berbagai bisnis terbaik seperti Franchise Internasional asal Thailand, Black Canyon Coffee & Eatery, Sour Sally, Eksportir Perikanan BLA dari Papua, Qomunitas Petani Satu Surakarta, dan juga Minimarket seperti Alfamart dan Alfamidi beserta kepemilikan properti nya dengan modal kecil.

Tak hanya peningkatan jumlah investor yang signifikan, pertumbuhan penerbit dan calon penerbit yang sangat pesat mendorong Bizhare menyajikan sistem yang lebih baik lagi melalui aplikasi. Terhitung kebutuhan pendanaan sekitar 1,200 calon penerbit bisnis UKM sebesar 100 triliun dan 2,4 triliun kebutuhan pendanaan calon penerbit khusus bisnis berbasis syariah. CFO Bizhare, Gatot Adhi Wibowo berharap dengan hadirnya aplikasi Bizhare semakin banyak pelaku bisnis yang merasakan kemudahan dalam solusi pendanaan sehingga lebih banyak lagi bisnis UKM yang naik kelas berkat platform Securities Crowdfunding.

Levita Supit, Ketua Kehormatan WALI & Ketua Komite Tetap bidang Franchise, Lisensi dan Kemitraan Kadin Indonesia yang ditemui pada acara Press Conference Bizhare Technology Development and Innovation Throughout the Year as Securities Crowdfunding Platform juga mengungkapkan antusiasnya atas perilisan aplikasi Bizhare yang diharapkan dapat menjadi solusi pendanaan bagi banyak bisnis franchise di Indonesia. “Dengan bisnis waralaba yang berkembang, kita tahu banyak pelaku bisnis waralaba membutuhkan pendanaan khususnya pada kondisi pandemi seperti saat ini. Dengan hadirnya aplikasi Bizhare diharapkan dapat membuat pelaku usaha lebih bergairah lagi dalam melakukan ekspansi bisnis” pungkas Levita.

Dari sistem aplikasi sendiri, Bizhare telah melalui perjalanan panjang dalam mengembangkan sistemnya. Sejak pertama hadir untuk masyarakat di tahun 2017, Bizhare mengutamakan MVP atau fitur utama pada Bizhare dengan sistem bernama Bizhare Base atau Bizhare 1.0. Besarnya pengguna Bizhare melalui mobile dan perkembangan pengguna yang sangat signifikan yakni sebesar 1967.45% sejak pertama hadir, mendorong Bizhare merilis sistem Progressive Web App hingga pada tahun 2021 ini Bizhare akhirnya resmi merilis Bizhare Application 1.0. CTO Bizhare, Giovanni Umboh menjelaskan bahwa Bizhare telah meng-upgrade berbagai sistem pada aplikasi ini seperti membangun aplikasi dengan teknologi terbaru untuk menghadirkan aplikasi bagi pengguna Android dan juga iOS, optimasi tampilan dan user flow, serta menambahkan fitur keamanan baru untuk aplikasi.

Senada dengan yang disampaikan Giovanni, CPO Bizhare, Wahyu Sanjaya menyampaikan melalui aplikasi ini Bizhare telah bertransformasi dari fitur yang bersifat web responsive menjadi web adaptive dan mobile apps. “Pada Bizhare application 1.0 terdapat perubahan user flow dan tampilan di berbagai fitur utama mulai dari registrasi hingga penarikan saldo serta penerapan SSO yang diharapkan dapat mempermudah pengalaman pengguna dan lebih terintegrasi dengan sistem lain” tutur Wahyu.

Billy Boen selaku Founder & CEO PT YOT Nusantara, Director Kejora-SBI Orbit Indonesia Fund yang merupakan investor dari Bizhare juga menyampaikan rasa bangganya atas perkembangan yang telah dicapai oleh Bizhare sejak pertama hadir untuk masyarakat. “Untuk perkembangan fitur dan lainnya itu sangat signifikan, saya suka bagaimana para founders dari Bizhare yang melakukan continuous improvement” ujar Billy

Selaras dengan yang disampaikan oleh Billy Boen, Wesley Harjono, Managing Director Plug and Play Indonesia menjelaskan bahwa Bizhare menjadi salah satu bisnis startup yang sangat mengerti akan apa yang ingin dikembangkan. “Pada saat itu Equity Crowdfunding masih menjadi suatu hal yang jarang, banyak sekali potensi yang dimiliki founders untuk melakukan sesuatu hal yang baru” pungkas Wesley.

“Dengan adanya aplikasi Bizhare semakin banyak pelaku bisnis UKM yang mendapatkan solusi pendanaan dan semakin mudah masyarakat Indonesia mengenal dan gotong royong membangun perekonomian Indonesia” jelas Heinrich Vincent. Ia juga mengajak masyarakat untuk dapat bergabung pada acara Bizhare Investment Conference 2021 acara tahunan Bizhare yang bertepatan pada perilisan aplikasi mobile Bizhare, tanggal 25 September 2021 secara online. Bizhare Investment Conference 2021, direncanakan akan dibuka oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, K.H Ma’ruf Amin, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, serta menghadirkan sederet narasumber terbaik di bidangnya seperti Andy F Noya, Donny Pramono, Danu Sofwan, hingga Rizky Febian.(*)

Page: 1 2

admin

Recent Posts

BMKG : Waspada ! Pertanian Jadi Sektor Paling Terdampak Perubahan Iklim

NKRINOW- Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut bahwa pertanian merupakan sektor…

1 year ago

Menko Airlangga Dorong Potensi Budidaya Rumput Laut Untuk Kemajuan Perekonomian Daerah

NKRINOW- Akibat pandemi Covid-19, perekonomian di Bali yang bergantung dengan sektor pariwisata mengalami tekanan yang…

1 year ago

Golkar-PAN Resmi Nyatakan Dukungan ke Prabowo di Pilpres 2024

NKRINOW- Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) serta Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional…

1 year ago

Manfaat Kulit Kentang yang Jarang Diketahui

NKRINOW- Kebanyakan orang mungkin lebih sering mengolah kentang tanpa kulitnya. Padahal, banyak nutrisi yang justru…

1 year ago

Diskon Tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung Selama Tiga Tahun

NKRINOW- Dirut Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC), Dwiyana Slamet Riyadi mengusulkan, harga tiket kereta cepat Jakarta-Bandung…

1 year ago

Pemerintah Lakukan Sejumlah Langkah Tangani Wabah Kekeringan di Papua Tengah

NKRINOW- Presiden Joko Widodo menggelar rapat dengan sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka…

1 year ago