Gubernur berharap kepada semua stekholder di Kepri untuk turut membantu memeperlancar proyek ini dengan bersungguh-sungguh, karena ini menjadi icon Tanjungpinang apalagi industri ini nanti akan berkembang di wilayah FTZ Tanjungpinang.
Dengan menambah item investasi FTZ di Kota Tanjungpinang dan Rencana Induk Program (RIP) telah disusun dan akan dituangkan dalam Keputusan Presiden (Kepres) bersama hadir supaya kawasan-kawasan FTZ di Kepri yang sudah dilahirkan oleh Pemerintah Pusat bisa di optimalkan.
“Kami, Pemerintah Provinsi sedang berjuang agar Tanjungpinang, Bintan dan Karimun juga bisa FTZ menyeluruh selain nanti ada kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sesuai dengan persyratan yang bisa dipenuhi,” harapnya.
Cara yang paling tepat dan untuk memperluas lapangan pekerjaan serta pembangunan ekosistem ekonomi ini kedepan lebih baik.
“Dimasa pandemi Covid-19 sekarang ini, kita mesti berusaha menarik investor terus menginvestasikan dananya di Kepri. Agar Kepri terus maju dan berkembang,” harap Gubernur.
Sementara itu, Pimpinan Perusahaan PT. Bintan Bahari Industri Sunardi mengatakan PT. BBI akan memproduksi sendiri kapal Hoverwing di Tanjungpinang dan ini adalah produksi perdana yang dikerja di Indonesia
“Pada tahun depan sesuai dengan rencana, kami akan memproduksi perdana kapal Hoverwing,” kata Sunardi.
Sunardi berharap dengan hadirnya PT. BBI ini menghadirkan lapangan pekerjaan bagi putra-putri Kepulauan Riau.
“Intinya tujuan akhir kita adalah meningkatkan perekonomian masyarakat Kepri,” harapnya.