NKRINOW- Tujuh guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar mundur usai dipaksa meluluskan mahasiswa yang tidak memenuhi syarat lulus yaitu tidak pernah kuliah.
Salah satu guru besar yang mundur mengajar di Program Pasca Sarjana S3 Ilmu Manajemen Prof Muhammad Idrus Taba mengatakan, intervensi dekan yang memaksa agar mahasiswa yang tidak pernah hadir dalam perkuliahan bisa diluluskan menjadi alasan dirinya bersama guru besar lain untuk mundur.
“Kebetulan yang mengalami masalah itu adalah Prof Siti Haerani dan Prof Idayanti yang mengajar mata kuliah, kemudian mahasiswa itu tidak diluluskan, karena tidak memenuhi syarat, tidak ikut kuliah. Kemudian sudah dijelaskan, lalu dekan minta diluluskan,” kata dia, Kamis (03/11).
Hingga saat ini belum diketahui mengapa dekan ingin mahasiswa yang tak pernah hadir dalam perkuliahan tetap diluluskan. Idrus menegaskan bahwa dekan, rektor dan para wakil rektor tidak bisa meluluskan mahasiswa.
“Itu hak dosen. Kejadian itu di semester lalu bukan semester baru,” kata Idrus. Dua dosen yang mengajar mahasiswa itu lalu memutuskan untuk tidak meluluskan. Mahasiswa tersebut lalu drop out (DO) karena tak pernah hadir dalam perkuliahan.
“Jadi mahasiswanya tidak lulus, karena dosennya yang bertahan untuk tidak luluskan dan akhirnya menurut rektor mahasiswanya DO,” tuturnya. Menurut Idrus, ada banyak persoalan yang terjadi di dalam program S3 Prodi Ilmu Manajemen. Dekan terlalu banyak mencampuri urusan dalam prodi manajemen sehingga menjadi terakumulasi.
“Ini akumulasi persoalan dalam arti selain itu banyak persoalan. Intinya dekan ini terlalu banyak mencampuri ke dalam prodi manajemen, pengajaran, bimbingan pengujian,” kata Idrus. “Sebenarnya kepala prodi Prof Nusran sudah benar mempelopori orang untuk mengajar, tapi tiba di dekan, diacak-acak lalu berubah. Itu yang terjadi. Itulah akumulasi dari persoalan lain akhirnya kami mundurlah,” sambungnya.
Ketujuh Guru Besar FEB Unhas, kata Idrus tetap mengajar untuk semester ini. Namun, ia tidak bisa memastikan apakah mereka semuanya mau mengajar di semester depan atau tidak. Mereka sudah mengajukan pengunduran diri sebagai pengajar S3 Program Ilmu Manajemen.
“Kita menunggu perkembangan nantinya,” kata dia. Sejauh ini dekan FEB Universitas Hasanuddin belum angkat suara. Sementara itu, Rektor Unhas Jamaluddin Jompa mengklaim masalah sudah selesai antara guru besar FEB dengan dekan.
Dia pun menegaskan bahwa tujuh guru besar itu tidak mengundurkan diri sebagai dosen, melainkan mengajukan agar tidak lagi mengajar di program S3 Ilmu Manajemen. “Tidak ada guru besar yang mundur, cuma mundur untuk tidak mengajar lagi di Program S3. Bukan mengundurkan diri sebagai dosen,” kata dia.