NKRINOW- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebut perang bintang sedang terjadi di tubuh Polri. Mahfud berkata sejumlah jenderal sedang membuka kartu jenderal lainnya. Ia memberi perhatian khusus terhadap hal ini.
“Isu perang bintang terus menyeruak. Dalam perang ini, para petinggi yang sudah berpangkat bintang saling buka kartu truf. Ini harus segera kita redam dengan mengukir akar masalahnya,” kata Mahfud melalui pesan singkat, Minggu (06/11).
Mahfud juga mengakui saat ini laporan mengenai mafia tambang banyak yang masuk ke Kemenko Polhukam. Dia pun memastikan akan berkoordinasi dengan KPK untuk mengusut hal itu.
Menko Mahfud mengatakan isu mafia tambang sejatinya bukanlah hal yang baru di Indonesia. Pada 2013, Abraham Samad, yang kala itu menjabat Ketua KPK, mengatakan, andai korupsi di bidang tambang bisa diberantas, Indonesia bisa terbebas dari utang.
“Aneh, ya. Tapi isu mafia tambang memang meluas dengan segala backing-backing nya,” katanya. Menurut Mahfud, dulu tahun 2013 waktu Abraham Samad menjadi Ketua KPK, berdasar perhitungan ahli disebutkan di Indonesia marak mafia tambang.
Kata Abraham Samad waktu itu, jika korupsi bidang tambang saja bisa diberantas, maka Indonesia bukan hanya bebas utang, tetapi bahkan setiap kepala orang Indonesia bisa mendapat sekitar Rp 20 juta tiap bulan. Sebelumnya, Aiptu Ismail Bolong yang baru pensiun dini dari Polri pada Juli 2022 lalu akhirnya minta maaf ke Kabareskrim Komjen Agus Andrianto soal setoran uang Rp6 miliar dari tambang.
“Nama saya Ismail Bolong saya saat ini sudah pensiun dini dari anggota Polri aktif mulai bulan Juli 2022,” kata Ismail Bolong seperti diunggah oleh akun Instagram @majeliskopi08, Minggu (6/11). “Perkenankan saya mohon maaf kepada Kabareskrim atas berita viral saat ini yang beredar,” katanya.
“Saya klarifikasi bahwa berita itu tidak benar,” jelasnya lagi. “Dan saya pastikan berita itu, saya tidak pernah komunikasi sama Pak Kabareskrim apalagi memberikan uang. Saya tidak kenal,” kata Ismail Bolong dalam video berdurasi 1 menit 45 detik itu.
Namun Ismail Bolong seperti diarahkan perekam dalam berbicara di depan kamera karena ada suara-suara lain saat Ismail berbicara. Ismail Bolong juga mengaku kaget saat mengetahui video testimoni dirinya yang ketika itu dilakukan dalam tekanan baru viral saat ini. Menurutnya video tersebut dibuat pada Februari 2022 lalu.
“Saya kaget viral sekarang,” jelasnya. Dia perlu menjelaskan, bahwa pada bulan Februari 2022 itu datang anggota Mabes Polri, dari Paminal Divisi Propam Mabes Polri memeriksa dia di Polresta Samarinda.
NKRINOW- Rematik merupakan penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan dan pembengkakan. Hingga kini rasa kaku pada…
NKRINOW- Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas menegaskan agar pelaku praktik terorisme ditindak sesuai…
NKRINOW- Penyidik Bareskrim Polri menyatakan telah memeriksa puluhan saksi terkait kasus dugaan hoaks dan fitnah…
NKRINOW- Presiden Joko Widodo menggelar rapat terbatas (ratas) bersama sejumlah jajarannya untuk membahas kualitas udara…
NKRINOW- Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) membeberkan, modus politik uang pada Pemilu dan Pilkada yaitu…
NKRINOW- Kementerian Luar Negeri RI memulangkan 17 warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban tindak…