NKRINOW- Jokowi Diketahui telah dua kali memberi sinyal dukungan terhadap Prabowo. Pertama, saat menghadiri Indodefence yang digelar Kementerian Pertahanan.
Pada saat itu, Jokowi menjawab pertanyaan wartawan mengenai dukungan terhadap Prabowo di 2024. Dia berkata mendukung Prabowo sejak awal.
Kemudian, Jokowi kembali menyatakan dukungan untuk Prabowo pada peringatan hari ulang tahun Perindo. Dia menyebut pilpres berikutnya adalah giliran Prabowo menang.
“Dua kali di pilpres juga menang. Mohon maaf, Pak Prabowo. Kelihatannya setelah ini jatahnya Pak Prabowo,” ucap Jokowi di puncak peringatan ulang tahun Perindo di Jakarta, Senin (07/11).
Menurut Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (Laksamana), Samuel F. Silaen pernyataan Jokowi tersebut merupakan wujud nyata bahwa politik itu dinamis dan cair.
“Tentunya Jokowi berharap banyak kepada sosok figur capres yang dianggap dapat dan mampu melanjutkan program-program Jokowi yang masih berjalan saat ini, misalnya pembangunan IKN,” kata Samuel F. Silaen dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (09/11).
Oleh karena itu, Samuel menduga, pada Pilpres 2024 nanti akan terdapat tiga pasang capres-cawapres. Namun, soal siapa akan berpasangan dengan siapa tentunya, kata Samuel masih digodok atau diotak-atik oleh partai politik yang memiliki kewenangan mengusung capres dan cawapres.
“Kemungkinan besar Prabowo Subianto akan tetap maju dalam rangka mendapatkan ekor jas politik untuk meraih jumlah kursi di parlemen atau legislatif. Apakah di pemilu 2024 nanti Gerindra masih mendapat dukungan ekor jas politik? Mari kita lihat nanti,” tebak alumni Lemhanas pemuda 2009 itu.
Beda halnya, Samuel menambahkan, dengan partai Golkar yang lebih mapan atau stabil soal perolehan suara di parlemen, ini karena partai Golkar sudah punya kantong- kantong suara yang dirawat oleh caleg- calegnya. “Juga terkait dengan kemampuan finansial sang caleg yang bersangkutan,” beber Silaen.