NKRINOW- Sebanyak 39 nama calon anggota Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah terpilih dalam sidang tanwir Pra Muktamar Muhammadiyah ke-48, Jumat (18/11). Dalam sidang yang digelar di Solo ini, awalnya dilakukan pemilihan e-voting sebanyak 92 calon anggota, hingga akhirnya terpilih 39 nama.
Berikut daftarnya.
Mereka akan mengisi estafet kepemimpinan Muhammadiyah 2022-2027. Dari 39 calon, akan terpilih 13 nama lagi untuk pemilihan ketua umum. Ketua Panlih Dahlan Rais mengatakan pelaksanaan e-voting selesai tepat waktu.
Dahlan mengaku sangat bersyukur, tanwir berjalan seperti yang direncanakan. Menurut Dahlan, sistem e-voting ini memenuhi seluruh syarat luber, langsung, umum, bebas, rahasia, ditambah jujur karena mesin tidak bisa berbohong.
“Insya Allah hasil ini bisa dipertanggung jawabkan karena memenuhi persyaratan yang semestinya,” kata Dahlan, Jumat (18/11).
Keputusan tanwir dibacakan Sekretaris Panlih Budi Setiawan. Budi menerangkan, sidang dimulai sejak pukul 13.30 WIB dan terlaksana secara bebas dan rahasia. Untuk memilih, peserta tanwir dipanggil satu demi satu dan menerima kartu suara. “Jumlah anggota tanwir 202 orang, yang hadir 197 orang,” ujar Budi.
Keputusan tanwir disahkan Ketua Panlih Dahlan Rais tanpa ada penolakan dari peserta tanwir yang menghadiri Auditorium Djazman UMS. Pemilihan ditutup pidato yang disampaikan langsung Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir.
NKRINOW- Rematik merupakan penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan dan pembengkakan. Hingga kini rasa kaku pada…
NKRINOW- Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas menegaskan agar pelaku praktik terorisme ditindak sesuai…
NKRINOW- Penyidik Bareskrim Polri menyatakan telah memeriksa puluhan saksi terkait kasus dugaan hoaks dan fitnah…
NKRINOW- Presiden Joko Widodo menggelar rapat terbatas (ratas) bersama sejumlah jajarannya untuk membahas kualitas udara…
NKRINOW- Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) membeberkan, modus politik uang pada Pemilu dan Pilkada yaitu…
NKRINOW- Kementerian Luar Negeri RI memulangkan 17 warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban tindak…