NKRINOW- Haedar Nashir kembali terpilih menjadi Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah untuk Masa Bakti 2022-2027. Pemilihan dan penetapan Haedar itu dilaksanakan melalui Sidang Pleno VIII Muktamar Muhammadiyah yang digelar di Edutorium KH Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Minggu (20/11).
“Diserahkan kepada pimpinan baru yang kami sebutkan tadi, Prof Haedar dan Prof Abdul Mu’ti,” kata Panitia Muktamar PP Muhammadiyah A Dahlan Rais dalam siaran yang ditayangkan di kanal YouTube PP Muhammadiyah.
Sebelumnya, Haedar menjabat sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2015-2020. Artinya, ini merupakan periode keduanya menjabat sebagai Ketum di organisasi yang didirikan oleh KH Ahmad Dahlan tersebut.
Dalam kepengurusan PP Muhammadiyah, Haedar sempat menjabat sebagai SekretarisPP Muhammadiyah periode 2000-2005 dan Ketua PP Muhammadiyah 2005-2010 dan 2010-2015. Haedar yang lahir di Bandung, 25 Februari 1958 itu dikenal sebagai sosok intelektual Islam. Ia merupakan Guru Besar bidang Ilmu Sosiologi dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
Haedar mendapatkan gelar sarjana dari STPMD Yogyakarta. Kemudian ia meraih gelar master dan doktoral di bidang Sosiologi dari FISIPOL UGM. Sebelumnya, nama Haedar sempat masuk dalam nominasi 92 kandidat calon Ketua Umum PP Muhammadiyah 2022-2027. Kemudian, nama Haedar mulus masuk ke jajaran 39 nama yang ditetapkan Majelis Tanwir Muhammadiyah.
NKRINOW- Rematik merupakan penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan dan pembengkakan. Hingga kini rasa kaku pada…
NKRINOW- Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas menegaskan agar pelaku praktik terorisme ditindak sesuai…
NKRINOW- Penyidik Bareskrim Polri menyatakan telah memeriksa puluhan saksi terkait kasus dugaan hoaks dan fitnah…
NKRINOW- Presiden Joko Widodo menggelar rapat terbatas (ratas) bersama sejumlah jajarannya untuk membahas kualitas udara…
NKRINOW- Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) membeberkan, modus politik uang pada Pemilu dan Pilkada yaitu…
NKRINOW- Kementerian Luar Negeri RI memulangkan 17 warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban tindak…