Politik

Partai Golkar Pinang Ridwan Kamil Dalam Rebut Kemenangan di Jawa Barat

NKRINOW- Langkah Partai Golkar untuk ‘meminang’ Gubernur Ridwan Kamil adalah untuk memenangkan lagi suara mereka di Jawa Barat.

“Posisi Jabar sebagai tradisi Golkar, mau diambil alih kembali. Saya menilai begitu, dengan cara mengambil putra terbaik Jabar untuk duduk di Golkar,” kata Direktur Riset Indonesia Politics Research and Consulting, Leo Agustino pada Selasa, (29/11). Sosok Ridwan Kamil atau Kang Emil juga memiliki elektabilitas yang cukup tinggi serta digemari oleh kaum milenial.

“Kombinasi Kang Emil, dia dikenal sebagai kepala daerah yang punya banyak inovasi, ketanggapan teknologi dan pengetahuan, dan kans besar untuk mendapatkan suara milenial,” kata Leo yang juga dosen di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) ini.

Kang Emil juga diteladani sikapnya saat mengalami musibah meninggalnya anak bungsu beliau, Eril. Menurut Leo, dari kerja nyata dan juga sikap dalam berkeluarga, adalah modal seorang pemimpin. “Ada jiwa kebapakan, keberpihakan pada warga. Pemilih kedepan lebih melihat, calon yang merasakan kebutuhan warga, dan bisa menyiapkan dirinya, mereka hadir, itu ditunjukkan,” jelas Leo.

Meski Kang Emil memiliki kapasitas yang tingkatnya nasional, namun Leo mengatakan, sepertinya Kang Emil belum akan maju dalam laga Capres-Cawapres 2024. “Yang saya dengar Kang Emil tidak usah maju, biar Pak Airlangga  yang maju, nanti kemudian mesin Golkar tetap mendukung Kang Emil maju sebagai gubernur,“ Ungkap Leo.

Pilkada Jawa Barat akan dilaksanakan serentak dengan Pemilu 2024. Dari Partai Golkar masih mengusung Ketum Airlangga sebagai Capres. Namun belum ada keputusan tentang Capres dan Cawapres dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Kang Emil sendiri, dalam pernyataanya mengaku tengah dekat dengan Partai Golkar.

Namun ada beberapa partai juga yang tengah mendekatinya. Maka dia meminta masyarakat untuk menunggu sampai akhir tahun, kemana dia akan berlabuh. Investasi elektoral Sementara itu, Peneliti Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (PRP-BRIN) Aisah Putri Budiatri menilai rencana Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK/Kang Emil) bergabung dengan partai politik bisa mempengaruhi peta politik jelang Pilpres 2024.

“Saya kira langkah Kang Emil masuk partai tentu bisa bermakna banyak, termasuk terkait dengan peta politik 2024,” terang sosok yang akrab disapa Puput itu. Menurutnya, kalau RK memutuskan untuk bergabung dengan Partai Golkar, maka hal ini bisa mengubah taktik politik partai berlambang beringin itu dalam Pilpres 2024. Ketika RK masuk ke Golkar sudah pasti berniat untuk melanjutkan karier di bidang politik.

“Dalam kondisi ideal, RK sepatutnya meningkatkan karier politik dari Gubernur Jabar kepada karier politik yang lebih tinggi dan atau lebih strategis, dan dalam konteks ini hanya ada 3 posisi yg lebih tinggi atau diasosiasikan lebih tinggi, yakni menjadi presiden, wakil presiden atau Gubernur DKI Jakarta,” lanjutnya.

Puput menambahkan ada potensi RK dimajukan Golkar sebagai cawapres dari Ketum Golkar Airlangga Hartarto. “Jika RK masuk Golkar dan diproyeksikan untuk menjadi bakal kandidat pilpres, maka ada potensi RK diusung menjadi cawapres mendampingi Airlangga, dengan konteks Golkar juga didukung oleh partai lain, dalam hal ini KIB,” terusnya.

Selain itu, bisa juga Golkar kemudian mengubah strategi dengan hanya mencalonkan RK sebagai cawapres tanpa Airlangga menjadi capresnya. Strategi itu kemungkinan akan dijalankan, jika ternyata lebih menarik minat partai-partai lain untuk secara solid berkoalisi dengan Golkar dalam Pilpres 2024.

“RK akan menjadi kunci bagi Golkar untuk menjadi berpengaruh dalam koalisi karena RK menjadi kader Golkar, seperti halnya Jokowi dulu menjadi petugas partai bagi PDIP,” tandasnya. RK juga bisa diposisikan sebagai investasi politik jangka panjang. Golkar bisa menempatkan RK sebagai Cagub DKI Jakarta dan maju dalam Pilkada DKI Jakarta. Sedangkan Airlangga tetap menjadi kandidat dalam pilpres.

“Jika ini dilakukan Golkar, maka artinya Golkar melakukan investasi politik jangka panjang karena jika RK menang di Jakarta, maka Golkar akan memegang area politik strategis dan dalam lima tahun ke depan, RK pun bisa menjadi pemimpin masa depan Golkar dan capres,” pungkasnya.

Mediaku

Recent Posts

Ahli: Makan Pizza Dapat Ringankan Gejala Rematik

NKRINOW- Rematik merupakan penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan dan pembengkakan. Hingga kini rasa kaku pada…

1 year ago

Menag Yaqut Minta Pelaku Terorisme Ditindak Sesuai Hukum

NKRINOW- Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas menegaskan agar pelaku praktik terorisme ditindak sesuai…

1 year ago

Bareskrim Tarik 22 Laporan Terkait Rocky Gerung

NKRINOW- Penyidik Bareskrim Polri menyatakan telah memeriksa puluhan saksi terkait kasus dugaan hoaks dan fitnah…

1 year ago

Bahas Kualitas Udara Jabodetabek, Presiden Instruksikan Penanganan Jangka Pendek hingga Panjang

NKRINOW- Presiden Joko Widodo menggelar rapat terbatas (ratas) bersama sejumlah jajarannya untuk membahas kualitas udara…

1 year ago

Bawaslu: Voucher Belanja atau Uang Digital Jadi Modus Politik Uang di Pemilu 2023

NKRINOW- Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) membeberkan, modus politik uang pada Pemilu dan Pilkada yaitu…

1 year ago

Kemlu Pulangkan 17 WNI Korban TPPO di Myanmar

NKRINOW- Kementerian Luar Negeri RI memulangkan 17 warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban tindak…

1 year ago