NKRINOW- Ketua Umum DPP Partai Golkar yang juga Menko Perekonomian Airlangga Hartarto resmi membuka kegiatan pelatihan Golkar Institute, Executive Education for Young Political Leader ke- 10, Senin (12/12) di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta.
Airlangga menyampaikan optimismenya terkait ekonomi Indonesia yang akan tetap tumbuh di tengah ancaman resesi global. Ia menyebutkan pemerintah terus berupaya mengantisipasi ancaman resesi tersebut.
Hal itu disampaikan dalam diskusi publik bertema “Daya Tahan Ekonomi Indonesia di Tengah Ketidakpastian Global: Refleksi 2022 dan Proyeksi 2023″.
“Beberapa peneliti telah menghitung, sangat kecil kemungkinan Indonesia menghadapi resesi yang ekstrem. Pencapaian pertumbuhan ekonomi Indonesia yang baik di tahun 2022”, ujar Airlangga.
“Di tengah ketidakpastian global, Indonesia menerapkan kebijakan efektif untuk menghindari tekanan ekonomi yang mendalam. Di tahun 2022 Indonesia mengungguli kebanyakan negara lain. Dasar dasar ekonomi makro kita kuat, dan kondisi politik kita stabil”, Airlangga yang juga menjabat sebagai Dewan Pembina Golkar Institute.
Airlangga turut mengapresiasi tema diskusi publik yang diangkat untuk mengawali pendidikan politik dan kebijakan publik angkatan ke-10, tersebut.
“Partai golkar selaku partai kekaryaan selalu pro-aktif mendengarkan dan mencari tahu hal-hal yang menjadi aspirasi masyarakat. Penting bagi seluruh kader golkar untuk bekerja keras dan berkarya untuk memberdayakan masyarakat. Inilah misi partai golkar. Saya sambut baik diangkatnya tema daya tahan ekonomi Indonesia dalam diskusi publik ini”, ujarnya.
“Saya bangga Golkar Institute konsisten meningkatkan kapasitas politisi muda Indonesia dalam hal kepemimpinan, pemahaman ekonomi, dan kefasihan politik agar dapat memimpin Indonesia secara berkelanjutan. Lulusan Golkar Institute harus aktif mengambil peran-peran penting membangun daya tahan ekonomi Indonesia, demi meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat”, pungkas Airlangga.
Sementara itu, Ketua Dewan Pengurus Golkar Institute, Ace Hasan Syadzily dalam laporannya menyampaikan bahwa acara ini diikuti sebanyak 33 orang yang terpilih dari seleksi yang sangat ketat. Mereka terdiri dari beragam latar belakang profesi dan pendidikan.
“Mereka adalah kelompok sosial baru yang nanti akan menjadi pemimpin-pemimpin politik yang mulai berangkat dari Golkar Institute,” kata Ace dalam laporannya.
Perekenomian Indonesia di tahun 2022 dan 2023
Sekretaris Eksekutif Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), Raden Pardede, turut hadir menjadi pembicara kunci dalam acara diskusi publik Golkar Institute. Ia menyampaikan bahwa situasi ekonomi Indonesia saat ini baik-baik saja, menurut Presiden World Bank, Indonesia dianggap lebih tangguh daripada negara lain.
“Situasi ekonomi Indonesia baik-baik saja, namun dengan waktu bersamaan kita juga harus mengantisipasinya. Jika dilihat saat ini, kita masih belum terkena badai/petir. Terjadinya percepatan pertumbuhan ekonomi. Pada kuartal 2 dan 3 masih bagus”, kata Raden.
“Ekspor kita terutama komoditas SDA sangat baik. Kuartal ke-3 ekonomi kita sangat baik. Ekspor kita mengalami surplus, baik di neraca perdagangan. Kita dianggap lebih tangguh dari pada engara lain (menurut pendapat dari presiden World Bank)” lanjutnya.
Menurut Raden dalam keputusan Indonesia untuk tetap membuka perekonomian dimasa Covid-19 merupakan keputusan yang tepat.
“Dalam situasi seperti ini, cara kita mengendalikan covid19 adalah salah satu kunci, dibandingkan dengan Australia dan China. Ekonomi kita tidak bisa ditutup, kita harus membuka perekonomian kita. Dan itu menjadi keputusan yang tepat. Jika ditutup, kita akan seperti china”, pungkasnya.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia, Hariyadi Sukamdani, yang juga menjadi pembicara kunci dalam diskusi publik Golkar Institute turut menyampaikan bahwa masa depan ekonomi Indonesia tergagah tung pada SDM Indonesia.
“Masa depan kita saat ini, tergantung dari SDM kita”, ujar Hariyadi.
Hal tersebut juga turut disampaikan oleh Raden, bahwa ini bukan hanya tugas pemerintah saja.
“Negara yang penduduknya besar tidak ada yang bergantung keluar, seperti AS, China, India. Mereka akan selalu mengandalkan pasar dalam negerinya. Kita harus mix kedua itu. Ini bukan hanya tugas pemerintah saja, ini tugas kita semua”, ungkap Raden.
NKRINOW- Rematik merupakan penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan dan pembengkakan. Hingga kini rasa kaku pada…
NKRINOW- Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas menegaskan agar pelaku praktik terorisme ditindak sesuai…
NKRINOW- Penyidik Bareskrim Polri menyatakan telah memeriksa puluhan saksi terkait kasus dugaan hoaks dan fitnah…
NKRINOW- Presiden Joko Widodo menggelar rapat terbatas (ratas) bersama sejumlah jajarannya untuk membahas kualitas udara…
NKRINOW- Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) membeberkan, modus politik uang pada Pemilu dan Pilkada yaitu…
NKRINOW- Kementerian Luar Negeri RI memulangkan 17 warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban tindak…