NKRINOW- Bayangan krisis energi diprediksi akan dialami Indonesia dalam 30 tahun mendatang. Oleh sebab itu, perlu adanya pemanfaatan energi baru terbarukan sebagai solusi dari permasalahan krisis energi.
Terlebih, Indonesia Indonesia ternyata memiliki potensi luar biasa dalam sektor energi baru terbarukan.
Hal ini dibuktikan dengan berbagai perusahaan yang telah meresmikan EBT di beberapa wilayah. Salah satunya di Kota Batam, Kepulauan Riau yaitu kawasan Wiraraja Indonesia yang siap mengadakan peresmian Energi Baru Terbarukan pada awal tahun ini.
Presdir Wiraraja Indonesia Akhmad Ma’ruf menyebutkan untuk peresmian tersebut telah berkoordinasi dengan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto untuk menghadirkan Presiden Jokowi dalam agenda gunting pita.
“Kami telah meminta Presiden Jokowi untuk meresmikan industri baru terbarukan melalui Menko Airlangga,” sebut Ma’ruf.
“Selain itu, kami juga membangun 10 building lagi yang telah masuk tahap pembangunan untuk industri perakit energi baru terbarukan,” tambahnya.
Peluncuran industri ini dibangun atas kerja sama energi antara Wiraraja Indonesia bersama perusahaan Jepang dan Amerika. Kerja sama ini juga memperkuat komitmen Indonesia terhadap fokus Presidency G20 tentang pemanfaatan Energi Terbarukan yang tengah berlangsung saat ini.
Diharapkan energi baru terbarukan menjadi solusi dari permasalahan selama ini yang ditimbulkan oleh penggunaan bahan bakar fosil. Akan tetapi, sampai saat ini pemanfaatan energi baru terbarukan masih terbilang rendah hal ini disebabkan oleh beberapa faktor.
Faktor faktor tersebut adalah kesenjangan geografis antara lokasi sumber energi dengan lokasi kebutuhan energi, dan biaya investasi teknologi energi berbasis energi baru terbarukan yang masih mahal, serta tidak adanya konsistensi arah kebijakan dalam perencanaan energi dan ketenagalistrikan antara berbagai peraturan perundangan yang berlaku.
Walaupun energi baru terbarukan masih minim pemanfaatannya tetapi transisi sumber energi sangatlah diperlukan sembari pemerintah berbenah dalam segala kekurangan yang ada untuk menopang berjalannya sumber energi baru. Hal ini menyebabkan industri energi baru terbarukan menjadi industri yang memiliki prospek bagus kedepannya.