NKRINOW- Indonesia berpotensi mengalami perbedaan Hari Raya Idul Fitri 2023 antara pemerintah dan Muhammadiyah. Muhammadiyah telah menetapkan 1 Syawal 1444 H atau Hari Raya Idul Fitri 2023 jatuh pada tanggal 22 April 2023. Sementara itu, Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar sidang Isbat Lebaran 2023 atau 1 Syawal 1444 H pada 20 April 2023.
“Potensi ada (perbedaan Idulfitri) tapi kita tunggu hasil sidang isbat,” kata Direktur Jenderal Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin saat dihubungi, Kamis (13/4). Sementara kKeKetua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir berseloroh tidak ada pemajuan atau pemunduran Hari Raya Idulfitri. Sebab penentuan waktu penting tersebut sudah sesuai sebagaimana yang diputuskan oleh Majelis Tarjih PP Muhammadiyah.
“Kalau ada pemerintah, atau yang lain baik dalam mengawali maupun mengakhiri, dalam Idulfitri kita semua saling tasamuh, saling toleran,” kata Haedar mengutip laman resmi Muhammadiyah. Ke depan, Haedar berharap sebagaimana yang telah diusulkan oleh Muhammadiyah agar umat Islam memiliki kalender global. Di mana semua sudah ditentukan, seperti yang terdapat kalender masehi.
“Kita ingin ada kepastian dan dalam menentukan tanggal, bulan dan seterusnya. Nanti suatu saat insyaallah akan terbentuk itu,” katanya.