NKRINOW- Presiden Joko Widodo atau Jokowi memanggil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan sekaligus politikus Partai NasDem Siti Nurbaya Bakar ke Istana Negara, Jakarta pada Jumat, 16 Juni 2023.
Deputi bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin mengungkap pertemuan itu membahas polusi udara. Jokowi disebut memberi sejumlah arahan terkait penanganan polusi udara, terutama berkaitan dengan potensi kemarau panjang.
Kualitas udara di Jakarta mencapai AQI US 141 atau berada di posisi ketiga udara terburuk setelah Minneapolis, Amerika Serikat, yang berada di urutan pertama dengan AQI US 191, dan Doha, Qatar, di urutan kedua dengan AQI US 149. Kemudian, tingkat konsentrasi PM2.5 Jakarta saat ini berada pada level 52 µg/m³.
Sementara itu, peringkat kualitas udara Jakarta saat ini berada pada indikator oranye, yang artinya tidak sehat bagi kelompok sensitif.
Sedangkan indikator merah merujuk pada kualitas udara yang tidak sehat dibandingkan dengan kota lainnya di dunia. Kemudian, ungu berarti udara sangat tidak sehat, hitam berarti berbahaya, kuning berarti sedang, dan hijau berarti baik.
Bey juga menjelaskan bahwa Jokowi meminta berbagai lembaga terkait melakukan koordinasi sehingga dapat mengantisipasi hal tersebut. Ia meminta Siti untuk menyiapkan langkah antisipasi bersama kementerian lain.
Sementara itu, Siti Nurbaya disebut memberikan pemaparan soal kesiapan penanganan polusi udara. Menteri LHK itu juga menjelaskan berbagai alat monitor polusi udara yang dimiliki oleh pemerintah saat ini.