NKRINOW- Kebanyakan orang mungkin lebih sering mengolah kentang tanpa kulitnya. Padahal, banyak nutrisi yang justru terkandung di kulit kentang. Manfaat kulit kentang bagi kesehatan tubuh pun tidak diragukan lagi. Sabtu (12/8/23).
Kentang yang dimasak dengan kulitnya merupakan sumber vitamin dan mineral yang baik, terutama vitamin C dan kalium. Selain itu, kandungan serat pada kentang juga diketahui paling tinggi ada di kulitnya.
Kulit kentang mengandung folat dan kandungan antioksidannya bahkan 12 kali lebih banyak dibandingkan kentang itu sendiri. Kentang dengan kulitnya juga diketahui mengandung jumlah polifenol yang tinggi.
Berikut ini manfaat kulit kentang yang jarang diketahui untuk kesehatan, dilansir dari Alodokter.com:
1. Mencegah infeksi
Kulit kentang kaya akan kandungan vitamin C dan antioksidan lain, seperti polifenol. Kedua nutrisi ini dibutuhkan untuk meningkatkan daya tahan tubuh agar lebih kuat melawan kuman penyebab penyakit infeksi, seperti batuk pilek.
2. Mencegah dan mengatasi sembelit
Kentang merupakan salah satu makanan yang mengandung banyak serat, terutama jenis serat tidak larut. Serat pada kentang ini justru paling banyak ditemukan pada kulitnya.
Rutin mengonsumsi makanan tinggi serat bermanfaat dalam meningkatkan kesehatan usus sekaligus mencegah dan mengatasi sembelit.
3. Menurunkan tekanan darah
Manfaat ini berasal dari tingginya kandungan kalium. Kalium merupakan mineral utama dalam kentang dan paling banyak ada di kulit kentang.
Kalium membantu tubuh untuk membuang kelebihan garam yang bisa menyebabkan tekanan darah tinggi.
4. Mencegah penyakit jantung
Kadar kalium yang cukup dalam tubuh juga dapat menjaga kesehatan jantung. Meski tidak secara langsung mengobati atau mencegah penyakit jantung, konsumsi asupan tinggi kalium, seperti kulit kentang, bisa mengontrol tekanan darah dan menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) yang mendukung kesehatan jantung.
5. Mencegah penyakit kanker
Tidak hanya kaya akan vitamin dan mineral, kulit kentang juga mengandung folat dan antioksidan. Nutrisi ini bisa mengurangi risiko terkena kanker tertentu, seperti kanker mulut, kanker tenggorokan, kanker kerongkongan, dan kanker pankreas.