NKRINOW.COM, BATAM – Perusahaan yang banyak menyumbang emisi gas di Bumi, mulai menggelontorkan dana untuk rehabilitasi dan restorasi hutan mangrove di Dunia. Bahkan, uang yang diberikan terbilang cukup besar untuk pemulihan tanaman mangrove secara berkala.
Keberadaan Hutan Mangrove tentu sangat membantu dalam penyerapan karbondioksida agar mengurangi polusi. Di Indonesia Presiden Joko Widodo membentuk Badan Restorasi Gambut Dan Mangrove (BRGM) untuk melakukan hal itu.
Sejauh ini, sebaran hutan mangrove dunia sekitar 20 persen berada di Indonesia. Hanya saja, Badan Restorasi Gambut Dan Mangrove (BRGM) mencatat dari luas Mangrove 3,3 juta hektar yang ada di Indonesia, sekitar 465, 871 hektar rusak.
Deputi Bidang Perencanaan dan Evaluasi BRGM Satyawan Pundyatmoko mengatakan, jumlah hutan mangrove yang kritis ada sekitar 465, 871 hektar tersebar di 9 Provinsi dan akan direstorasi.
“Pemerintah Indonesia tahun 2021 mendapatkan hibah dana bantian sebesar 1,8 Triliun dari sejumlah perusahan Industri pengasil Emisi di Eropa, dan Amerika” Katanya, dalam diskusi daring, Kamis (1/7/2021) Kemarin.
Menurutnya, 3,2 juta Hektar hutan mangrove di Indonesia, tentunya telah memberikan kontribusi terhadap penyerapan polusi dunia.