NKRINOW.COM, JAKARTA – Pemerintah melihat akan ada perubahan capaian pada kuartal dua dan tiga pada 2021. Hal ini menyusul penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pada dasarnya triwulan dua 2021 tidak akan terlalu berpengaruh pada PPKM darurat. Adapun lonjakan Covid-19 baru terjadi pada akhir periode kuartal atau pada pekan kedua dan ketiga Juni.
“Kita lihat Juni ini ada sedikit pelemahan ekonomi. Tapi kita harap tidak berpengaruh banyak. Maka demikian, triwulan dua ini kita masih pada outlook 7,1 persen sampai 7,5 persen,” ujarnya seperti dikutip Senin (5/7).
Menurutnya proyeksi tersebut turun dari sebelumnya. Saat rapat kerja dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada akhir Mei 2021, Sri Mulyani menargetkan produk domestik bruto (PDB) pada level 8,3 persen.
Sedangkan PPKM darurat yang berlangsung di awal periode kuartal tiga 2021, Sri Mulyani menjelaskan ada potensi pelemahan dari proyeksi awal. “Pemerintah, sebelum ada keadaan genting ini, menargetkan 6,5 persen. Namun seberapa jauh penurunan pertumbuhan pada kuartal III akan sangat bergantung pada pelaksanaan PPKM darurat,” ucapnya.
Oleh karena itu, Sri Mulyani meminta seluruh elemen untuk menaati protokol kesehatan agar Covid-19 bisa terkendali dan pemulihan kembali terjadi. “Seberapa turunnya ekonomi dari proyeksi, tergantung berapa lamanya PPKM darurat. Tentu akan mengalami penurunan di bawah 6,5 persen,” ucapnya.