NKRINOW.COM, JAKARTA – Pandemi COVID-19 yang belum usai terus menghantam segala sektor, tak terkecuali industri penerbangan. Bisnis burung besi ini pun kian terpuruk terkena dampaknya.
Terbaru giliran maskapai penerbangan Lion Air Grup yang mengumumkan merumahkan ribuan karyawannya, karena kegiatan bisnisnya terguncang pandemi.
Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengungkapkan, kondisi pendapatan Lion Air melorot saat ini.
Sementara, maskapai itu masih mempunyai komitmen finansial yang harus dipenuhi, di tengah terjadi pembatasan perjalanan dan pengurangan frekuensi sementara operasional pada rute-rute penerbangan tertentu serta biaya-biaya harus ditanggung masih cukup besar.
“Lion Air Group sedang menjalankan pemetaan agar lebih fokus penguatan di seluruh lini bisnis yang berdampak secara keseluruhan,” ujar Danang dikutip dari viva.co.id, Senin (2/8/21).
Danang menjabarkan, skema pemulihan (recovery and reorientation) ditempuh guna menjaga keberlangsungan usaha dan menjadikan bisnis berada pada sektor yang tepat. Kondisi pasar dan jumlah penumpang yang mengalami penurunan, mengakibatkan jumlah frekuensi terbang atau produksi layanan penerbangan) menurun tajam.
Kondisi itu menyebabkan jumlah produksi pekerjaan dengan sumber daya manusia tidak sesuai secara perhitungan atau tidak seimbang. Karenanya, dalam jangka waktu yang diperlukan, Lion Air Group mengumumkan pengurangan tenaga kerja dengan merumahkan karyawan menurut beban kerja (load) di unit masing-masing. Danang pun memastikan langkah ini bukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
“Yaitu kurang lebih prosentase 25-35 persen karyawan dari 23.000 (Sekitar 8.050) karyawan. Selama mereka (karyawan) yang berstatus dirumahkan, Lion Air Group akan berusaha membantu memberikan dukungan biaya hidup sesuai kemampuan perusahaan,” tegasnya.