NKRINOW.COM, JAKARTA – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), Komjen Boy Rafli Amar, angkat suara terkait petisi oleh mantan narapidana teroris yang berisi pembubaran BNPT. Menurut dia, memang banyak teroris yang ingin BNPT bubar.
“Teroris dan sekutunya memang inginnya BNPT bubar. Negara tidak boleh kalah dengan teroris,” kata Boy, dikutip dari viva.co.id, Sabtu (18/9/21).
Ia menganggap wajar apabila banyak pihak yang tidak puas dengan kinerja BNPT, karena manusia memiliki karakter yang berbeda-beda. “Kalau ada yang tidak puas itu hal wajar, karena karakter mereka memang berbeda-beda,” kata dia.
Menurutnya, ada sekitar 800 mantan narapidana teroris yang telah mengikuti program deradikalisasi oleh BNPT. Makanya, ia menyebut isi petisi pembubaran BNPT banyak misinformasi.
“Info di atas umumnya misinformasi. Berbagai program dengan pendekatan kesejahteraan kepada eks napiter sudah dilaksanakan. Sudah lebih 800 eks napiter yang mengikuti program deradikalisasi,” ujarnya.
Di samping itu, Boy juga bicara mengenai anggaran tambahan yang diusulkan oleh BNPT belum dikabulkan Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Saat ini, BNPT mengalami pemotongan anggaran untuk mendukung penanggulangan COVID-19.
“Anggaran tambahan yang diusulkan belum bisa dikabulkan oleh Kementerian Keuangan, justru yang pemotongan anggaran atau refocusing untuk mendukung penanganan penanggulangan COVID-19,” katanya.