NKRINOW- Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait Pemilu 2024 yang tidak mudah. Diketahui, apa yang disampaikan Jokowi yakni terkait kondisi geografis dan infrastruktur di Indonesia.
Ketua KPU Hasyim Asyari mengatakan pihaknya sudah punya pengalaman menggelar pemilu di daerah terpencil. Bahkan, KPU telah berpengalaman menghelat pemilu saat terjadi bencana. “Jadi bukan situasi yang baru, sudah lama,” kata Hasyim, saat ditemui, Jumat (02/12).
Hasyim menjelaskan, KPU RI tentu memiliki pengalaman terkait kondisi geografis dan infrastruktur itu. Oleh karena itu, menurut Hasyim, pengalaman itu menjadi bahan KPU untuk menyusun rencana mitigasi menghadapi kebencanaan yang terjadi.
“Berbagai macam pengalaman pemilu maupun pilkada dan juga kejadian setiap kali ada bencana alam, kita jadikan bahan untuk menyusun rencana mitigasi ya atau manajemen resiko dalam pemilihan. Khususnya untuk menghadapi kebencanaan,” tutur Hasyim Asyari.
Meski demikian, Hasyim berterima kasih atas perhatian Jokowi terhadap penyelenggaraan pemilu. Ia juga mengapresiasi perhatian Jokowi terhadap pemilu damai. Hasyim berkata KPU akan menindaklanjuti masukan Jokowi terkait politik adu gagasan. Mereka akan merumuskan hal itu guna mencegah politik adu domba.
Sebelumnya, Jokowi mengakui infrastruktur di Indonesia belum sempurna. Hal itu ia sampaikan setelah melihat video perjuangan petugas pemili menembus daerah terpencil. Jokowi juga menyarankan KPU untuk mendorong pemilih dan peserta pemilu untuk melakukan politik adu gagasan. Dia tak ingin pemilu dipenuhi politik adu domba.
“Kita harus mendorong kampanye berkualitas yang menyehatkan demokrasi kita, optimalkan teknologi informasi, mengedepankan politik adu ide, adu gagasan, bukan politik adu domba,” ucap Jokowi pada Konsolidasi Nasional dalam Rangka Kesiapan Pemilu Tahun 2024 di Jakarta, Jumat (02/12).