NKRINOW- Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyatakan bangga bergabung dengan Kabinet Indonesia Maju yang dipimpin Presiden Joko Widodo. Hal itu disampaikannya saat memberi sambutan di acara Istigasah dan Doa Bersama Rabithah Melayu-Banjar di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan (Kalsel) Jumat (17/3/2023). Presiden Jokowi juga hadir dalam acara tersebut.
“Saudara sekalian, sebagai Menteri Pertahanan dalam kabinet Pak Joko Widodo, saya ingin menyampaikan bahwa saya merasa tidak salah saya bergabung dengan Presiden Joko Widodo,” ujar Prabowo sebagaimana dilansir dari rekaman pidato yang dibagikan asisten pribadinya pada Jumat. “Bukan saja saya merasa tidak salah, sekarang saya merasa bersyukur dan saya merasa bangga telah bergabung dengan Presiden Joko Widodo,” lanjutnya.
“Saya sebagaimana kalian mungkin ketahui, masa tidak tahu, tahu kan? Saya dulu rivalnya Pak Jokowi, tapi itulah, itulah, di situ bangsa lain, negara lain bingung lihat bangsa Indonesia, bingung, bagaimana bisa dua rival, dua tokoh kok begitu selesai pertandingan kok jadi satu,” kata Prabowo dalam acara istigasah dan doa bersama yang digelar oleh Rabithah Melayu-Banjar di Tabalong, Kalimantan Selatan, Jumat (17/3).
Prabowo mengatakan bergabungnya dua rival dalam satu pemerintahan sulit terjadi di negara lain. Dia mencontohkan Amerika Serikat yang merupakan tempat lahirnya demokrasi. “Di negara lain sulit, sulit, sampai sekarang di Amerika Serikat saja yang katanya mbah-nya demokrasi, lahirnya demokrasi, sekarang dua partai besar kalau masuk ruangan katanya lihat-lihatan tidak mau duduk bersama,” ujar Ketua Umum Gerindra itu.
Padahal, ia mengatakan di negara lain seperti Amerika Serikat yang memiliki dua partai besar, yakni Republik dan Demokrat sulit untuk bersatu. “Sekarang dua partai besar [di AS] kalau masuk ruangan katanya lihat-lihatan tidak mau duduk bersama. Kita memberi contoh sekarang, banyak negara-negara lihat ke kita, kalau sudah untuk kepentingan rakyat, kalau sudah untuk kepentingan bangsa dan negara, kita akan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara,” kata dia.