NKRINOW- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta masyarakat tidak berbondong-bondong membeli (panic buying) oralit yang viral di media sosial lantaran disebut efektif menahan rasa haus dan lemas saat berpuasa. Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Siti Nadia Tarmizi khawatir apotek yang menyediakan oralit untuk orang yang membutuhkan seperti pasien diare kehabisan stok.
“Jadi tidak perlu panic buying ya. Tidak perlu stok oralit karena peruntukan oralit untuk orang yang diare, mual, dan muntah yang artinya terjadi dehidrasi. Pada orang berpuasa tidak ada dehidrasi,” kata Nadia, Minggu (26/3).
Nadia mengingatkan ibadah puasa selama Ramadan tidak mempengaruhi atau memperburuk kesehatan, melainkan hanya terdapat perubahan pola makan saja. “Berpuasa sudah ada kajian bahwa pada orang yang sehat tidak perlu khawatir ya,” ujarnya.
Terpisah, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Dasril Nizam mengatakan tidak ada yang salah mengkonsumsi oralit pada saat sahur. Namun, ia menegaskan dua gelas air putih pada saat sahur sudah lebih dari cukup untuk memenuhi cairan selama berpuasa.
“Secara umum dalam bulan puasa apabila mengkonsumsi oralit sih sebenernya tidak sebagai bahan pokok ya, hanya suplemen. Boleh, apabila dalam kegiatan sebelumnya kekurangan cairan,” kata Dasril dikutip. Dasril menyarankan agar masyarakat yang menjalankan ibadah puasa untuk mengkonsumsi air putih yang cukup saat sahur. Tak ketinggalan juga makanan yang mengandung karbohidrat, protein, serat, dan vitamin.